Minggu, 18 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas, Kota Layak Anak Berawal dari Keluarga Layak Anak



"Mas, dulu waktu kecil ibu pikir punya mainan banyak itu jadi senang. Ternyata gak. Ibu lebih senang kalau akung sama uti main sama ibu."

Kebersamaan meskipun hanya sebentar itu penting. Ngobrol walau pas makan itu berkesan.

Bisa menuntut pemerintah untuk bekerja sama membentuk kota layak anak kalau di rumah sudah bisa layak anak.

Bagaimana mau layak anak kalau di rumah orangtua masih berantem di depan anak? Terus-terusan saling berdebat tentang pola asuh. Anak bingung seolah harus memilih apakah ikut papah atau mamah.

Kota layak anak di Indonesia masih dalam hitungan jari, orangtua memilih tinggal di luar negeri. Baru kembali setelah anak dewasa. Anak menerima kejutan budaya.

Sebagian yang lain tinggal di negeri sendiri dengan tertatih-tatih menerima apa adanya. Berjuang sekuat tenaga dan mempraktikkan ilmu yang dipunya.

Mendidik anak sesuai ilmu, pengalaman, juga lingkungan yang ada. Menguatkan keluarga dengan doa. Minta bimbingan Yang Maha Kuasa. Semoga kota yang didamba segera ada. Kota layak anak dengan rasa nyaman, aman, juga tenang membiarkan anak tumbuh berkembang sesuai fitrahnya.

#Hari11
#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP
#Bunsay4Bekasi
#Level11Bunsay4Bekasi

Referensi

Materi Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual disampaikan kelompok 9 Rafita, Maryam, Citra kelas Bunda Sayang Batch 4 Bekasi

Diskusi WA Grup kelas Bunda Sayang  Batch 4 Bekasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar