Pengamatan hari ini berlanjut dengan berusaha sekuat tenaga untuk tidak banyak intervensi. Susah sekali ternyata karena sebagai ibu, aku lebih banyak mengambil peran sok tahu. Tidak dengan ikhlas membiarkan duoG memilih apa yang ingin mereka lakukan.
Hujan derasnya berhenti jadi ayah menuangkan air ke plastik yang sudah digantung di kayu jemuaran dan diberi bolongan agar mirip seperti hujan. Cukup mengobati rasa kecewa belum berjodoh mandi air hujan sungguhan. Tidak berapa lama duoG meributkan siapa yang akan mengeringkan lantai.
👩"Apakah sesulit itu untuk bergantian? Kenapa mamas agak sulit dibuat memahami untuk memberikan dedek kesempatan lebih dulu?"
Aku juga bingung dan mudah tersulut api amarah. Sarapan pagi diwarnai adu pendapat tentang brownis yang diinginkan duoG tetapi tinggal satu. Pada saat Mamas dimintai pendapat, katanya tidak apa-apa selain brownis terus begitu tahu dedek mau juga si brownis eh ngotot untuk memiliki brownis itu. Ibu berusaha melobi dedek daj akhirnya mau berganti pilihan ke donat coklat.
Mamas memang suka sekali mengatur. Harusnya begini, harusnya begitu. Sementara dedek, memang masih semaunya sendiri. Belum tahu aturan main dan masih naik turun dalam membereskan mainan.
Siang hari tidak tidur siang tetapi diisi dengan latihan badminton. Ayah menggantung rendah kok lalu mamas berlatih mengayunkan raket tepat ke arah kok agar kok bisa bergerak.
👦"Dedek lihat dong, jangan pukul dulu kalau aku lewat."
👦"Dedek masih payah."
👩"Mamas juga lihat-lihat dong, jangan biasanya ngatur tapi gak kontrol diri sendiri."
Tetooot. Ibu terpancing. Ibu merasa anaknya nyolot.
👦"Mana lagi hurufnya ibu. Malah nonton terus. Aku mau lagi belajar huruf."
Ibu menggigit bibir biar gak ngomel. Kali aja itu memang bakat mamas, mengatur. Aarrrgh... Coba diingat bu, mungkin ini bakat dari ibu yang maunya sempurna. Harus sesuai dengan apa mau ibu. Ya kan malah kesentil sendiri.
👦"Aku udah bisa bikin U bu. Nih."
Tidak ada salahnya memberi jeda untuk melihat apa sih yang ingin anak tunjukkan. Jangan mikirnya negatif melulu ke anak. Ingat bu, sesusah apapun sekarang masih bisa diluruskan kalau emang gak sesuai. Jangan sampe nyeselnya pas semua sudah tidak mungkin untuk diperbaiki.
Agenda makan pizza berjalan lancar. Mamas juga sempat mengatur bagian pizza mana yang harus ayah ambil dan paham dedek mendapatkan sosis sama banyaknya dengan dia.
Sore anak-anak bermain bola dan juga pasir kinetik bersama ayah. Ibu bisa mengistirahatkan mata sejenak.
Setelah mandi sore dedek dan mamas menonton televisi sebentar. Dedek berjoget mengikuti lagu anak yang dia tonton sementara mamas sibuk mengeringkan rambut dengan handuk.
Besok pengamatan akan dilanjutkan karena hari ini ketika mamas diberikan kesempatan untuk mendapatkan jatah pizza, main di lapangan, dan juga pasir; tidak seperti kemarin yang gampang diajak kompromi, hari ini agak lebih sulit untuk menyetujui solusi yang sama-sama menguntungkan. Tidur siang tidak mau, porsi waktu main hp lebih lama, juga menggunakan tangisan untuk menghancurkan suasana hati ibunya.
Semoga besok ibu lebih sadar dan sabar. Tidak menuntut kesempurnaan sehingga cepat naik darah. Aamiin.
(468)
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga