Rabu, 21 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas, 5 Cara Santai Membersamai Anak


Fitrah seksualitas bukanlah materi yang harus diajarkan ke anak melainkan contoh sikap, cara berpikir, dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang ayah ibu lakukan. Ayah memberi teladan bagaimana selayaknya jadi ayah, ibu juga hadir sesuai fitrahnya sebagai ibu.

Nah kadang ketika anak sedang bereksplorasi, ayah ibu terlebih dahulu terjebak asumsi. Jangan-jangan anak udah tahu yang aneh-aneh nih. Belum juga memastikan dengan cara yang sesuai bahasa dan umur anak.

Terus bagaimana caranya ayah ibu biar bisa lebih santai membersamai anak yang memang lagi banyak tanya, butuh banyak penjelasan, dan ingin puas mendapatkan kasih sayang juga perhatian.

Yuk cus!

1. Kenyang

Gian kemarin minta buat puding bersama, ibu minta waktu untuk makan dulu karena ibu tahu kalau masak bersama dalam keadaan lapar bisa jadi ngomel.

Masak bersama itu, ayah ibu seperti dipaksa untuk menerima air yang tumpah kemudian bubuk agar-agar beterbangan terus bubuk coklat berhamburan. Bisa dibayangkan bila dalam keadaan lapar diminta menerima kenyataan seperti itu.

Oleh karena itu mental ayah ibu sebaiknya siap sebelum membersamai anak biar tidak berakhir marah dan salah memberikan teladan. Kenyang nomor satu.

2. Tidur siang bersama anak

Waktu tidur siang atau istirahat bersama sangat penting agar tidak cepat naik darah.

Anak menolak membereskan mainan, mengembalikan buku ke rak, atau ngotot masih mau main padahal sudah mengantuk; ayah ibu bisa ikut tiduran agar anak merasa nyaman dan aman.

Tidak salah juga beristirahat agar kembali bertenaga kemudian maksimal hadir untuk anak.

3. Cek kewarasan minimal 2 bulan sekali

Santai, tidak menuntut anak, apalagi membandingkan; ayah ibu wajib punya konsultan yang memang berkompeten untuk memastikan kewarasan.

Ketika ayah ibu merasa sudah sering marah tidak jelas, spontan membentak, atau malah langsung memukul; artinya itu sudah jadi alarm untuk ayah ibu mengecek kewarasan.

Ada masa depan anak-anak yang ayah ibu pertaruhkan. Kalau ayah ibu waras jadi santai menikmati setiap perkembangan anak maka masa depan anak pastilah lebih cerah.

4. Bercanda sesering mungkin

Anak-anak suka ayah ibu yang ceria. Itu membuat mereka aman dan nyaman.

"Ibu, aku suka diingetin tapi gak sambil teriak atau marah-marah. Aku juga gak suka dihukum."

Batasan memang harus jelas. Bila melanggar wajib ada konsekuensi biar anak-anak disiplin dan teratur. Namun seluruh anggota keluarga bisa membicarakan itu dengan cara yang serius tapi santai. Bukan membuat suasana jadi mencekam.

Bercanda, membuat suasana cair. Anak-anak pasti lebih cepat paham dan menuruti dengan sadar bukan ketakutan.

5. Jaga hubungan tetap mesra dengan pasangan

Anak-anak yang merasakan keharmonisan ayah ibu pastilah akan betah ada di rumah. Mereka paham ayah ibunya layak dijadikan tempat bermanja, panutan, dan akhirnya paham fitrah mereka serta menemukan jati diri.

Santai bukan berarti tanpa batasan. Santai cara ayah ibu membuat anak nyaman aman tumbuh sesuai fitrah. Semoga Allah selalu beri jalan ayah ibu menjadi orangtua yang amanah juga bertanggungjawab mendidik anak jadi sholeh sholehah. Aamiin...

#Hari14
#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP
#Bunsay4Bekasi
#Level11Bunsay4Bekasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar