Kamis, 08 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas, Hari 1 Catatan Pemahaman Perbedaan Gender


Aku pikir anak cukup dikenalkan kalau anak laki-laki ya punya penis, rambut pendek, dan cuek terhadap kebersihan alias jorok (ups, ini sepertinya asumsi pribadi). Titik. Ternyata tidak sesederhana itu adinda 🤭. Ayah dan ibu ternyata harus paham juga apa itu seks, apakah berbeda dengan gender, serta bagaimana memberikan pemahaman ke anak.



Ibu menggunakan boneka dengan alat kelamin yang dibuat mirip aslinya seperti foto di atas untuk menjelaskan perbedaan. Alat kelamin laki-laki dan perempuan berbeda. Alat kelamin laki-laki disebut penis sedangkan perempuan vagina. Ibu sengaja menggunakan bahasa ilmiah agar tidak memberi kesan tabu. Alat kelamin memang bagian dari anggota tubuh. Itu adalah ilmu yang perlu diketahui anak.

Selanjutnya ibu menjelaskan tentang bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Bisa jadi penjelasan itu adalah pendidikan seks pertama anak-anak sekaligus pelajaran perlindungan diri. Bila ada yang menyentuh bagian vital, anak-anak boleh berteriak, langsung meminta pertolongan, dan bisa menceritakan itu kepada ibu dan ayah.

***
"Ibu, memang anak laki-laki tidak boleh main masak-masakan?"
"Ibu, anak perempuan aja yang boleh main boneka?"

Pertanyaan itu pernah muncul ketika mamas Gian awal-awal sekolah. Waktu itu ibu menjawab spontan boleh. Kemudian hari ini setelah selesai diskusi tentang "Pemahaman Perbedaan Gender", ibu memberikan penguatan bahwa saat mamas main masak-masakan terus suka masak artinya mamas mungkin saja suatu saat jadi juru masak.

"Gak ah ibu, sekarang aku mau jadi pak Guru. Bukan koki bukan pemadam lagi."

Ya sudahlah nak, kalau besok berubah lagi gak papa kok. Eksplorasi saja terus, masih ada waktu kok. Hahaha...

"Anak perempuan kok main panjat pohon sih, tomboy."

"Anak laki-laki ya mainnya mobil-mobilan."

Ini ternyata gender ibu-ibu. Ada kan dalam dunia nyata wanita yang bekerja sebagai pilot atau laki-laki yang bekerja sebagai guru. Tidak dibatasi jenis kelamin. 

Gender atau sifat, peran, kedudukan bisa bertukar. Laki-laki boleh membantu istrinya menjaga anak, istri juga boleh membantu suami bekerja menambah pemasukan keluarga.

Gender identik dengan kata maskulin (kuat, tangguh, berani) dan feminin (lemah lembut, naik hati, sabar).

Ibu dan ayah wajib belajar untuk tidak terjebak dalam stereotip gender seperti anak perempuan harus bisa masak, harus pintar bersih-bersih, dan mengurus anak.

Ibu dan ayah juga sebaiknya bisa menjelaskan bahwa tidak apa-apa anak laki-laki menangis bila itu memang cara dia menyelesaikan rasa marah atau sedih atau tidak terimanya. Anak laki-laki tidak harus kuat mengangkat beban berat dan bisa nyetir.


Terkadang ada pekerjaan tertentu yang kekurangan jumlah peminat padahal dibutuhkan karena stereotip gender ini. Guru laki-laki misalnya. Kan tidak masalah bila laki-laki menjadi guru. Malah bagus anak-anak yang kurang figur ayah bisa tumbuh dengan baik bila memiliki guru laki-laki yang bisa jadi panutan dia.
***


Pada akhirnya ibu menyimpulkan bahwa saat ini bahasa mamas Gian dan dedek Geni adalah bermain. Ibu membebaskan mereka untuk eksplorasi main apa saja. Tentu saja dengan tetap menjalin komunikasi agar tidak langsung menghakimi. 

Fokus menjalin kedekatan dengan orangtua hingga 6 tahun agar duoG paham kelamin mereka, cara perawatan, dan melindungi diri. 

Titik selanjutnya adalah mengenalkan gender. Tentu saja tetap dengan bermain agar duoG tumbuh sesuai umur, bahagia, dan cukup secara fisik serta emosi.

Bebas mengeksplorasi cita-cita agar sesuai dengan keinginan mereka. Ya kan sudah tahu seks itu mutlak sementara gender masih bisa ditukar disesuaikan dengan norma, keyakinan, dan budaya di keluarga kami sendiri. Intinya berbeda tetapi tetap saling memahami dan menyayangi.


#Hari1
#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP
#Bunsay4Bekasi
#Level11Bunsay4Bekasi


Referensi

Materi Pemahaman Perbedaan Gender adalah tema 1 yang disampaikan oleh Dewi, Dwi, Dyah, Eva di kelas Bunda Sayang Batch 4 Bekasi

Diskusi WA Grup kelas Bunda Sayang  Batch 4 Bekasi

https://www.idntimes.com/life/inspiration/viktor-yudha/bedanya-gender-dan-seks-dalam-arti-kesetaraan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar